Tulisan ini bukan untuk menurunkan atau menghilangkan semangat bagi yang sedang ingin menulis atau mengembangkan ide-idenya dalam sebuah tulisan. Tulisan ini lebih bermaksud untuk menghargai setiap tulisan yang telah dibuat oleh siapapun. Entah dalam konotasi negative apalagi yang positif.
Menulis tidak hanya sekedar menggoreskan sesuatu pada lembaran kertas atau layar. Dalam pengertian seperti itu, semua orang pasti bisa dan akan mengatakan sangat mudah menulis. Tapi, untuk membuat suatu tulisan menjadi hidup dan mewarnai imajinasi pembaca tulisan, merupakan suatu pekerjaan yang sulit. Tidaklah mudah untuk merangkai kata-kata membentuk kalimat dan paragraph yang kemudian menjadi satu kesatuan tulisan. Sebelum menulis , diperlukan ide-ide tentang apa isi dari tulisan, secara abstrak. Perlu waktu untuk menemukan ide-ide tersebut, memilah-milah ide, kemudian mengatur dan kemudian membuat dan mengembangkannya menjadi suatu tulisan yang punya makna.
Sebuah tulisan berawal dari ide atau gagasan. Menjadikan sebuah tulisan hidup dan berwarna meski hanya ditulis hanya pada selembar kertas putih dengan pena hitam. Yang akan mengajak pembaca untuk menerawang dan menggapai apa yang penulis ingin sampaikan.
Sekali lagi, tulisan ini tidak untuk mengacaukan semangat bagi yang ingin menulis melainkan untuk menggairahkan calon-calon penulis untuk membuat sebuah tulisan. Sangat menyenangkan menulis sebuah tulisan yang dihargai. Bukan hanya sekedar kata-kata tapi sebagai kesatuan makna yang mampu membangkitkan seseorang untuk menemukan harapannya. Bukan hanya sekedar menghibur. Bukan untuk menasehati. Tapi untuk menunjukkan sesuatu yang lama tidak pernah dijelajah oleh indra.
Jadi bukan persoalan siapa tapi apa. Karena sebenarnya setiap orang mampu. Hanya siapa yang lebih dulu dan bagaimana ia mengubah ide-ide yang didapatkannya menjadi tulisan. Seorang pastor berkata dalam khotbahnya, sebenarnya kurang baik bila kita berkata manusia dengan kekurangannya, karena dalam kitab suci disebutkan bahwa saat Tuhan menciptakan tumbuhan ia mengatakan baik namun pada saat manusia diciptakan Ia berkata amat baik yang menjadi kesempurnaan dari semua ciptaan.
Terlebih bila tulisan yang dibuat ingin dipublikasikan – yang berarti bukan sekedar diary yang ditulis seseorang saat malam tentang pengembaraannya sepanjang hari itu , tapi kini tulisan itu akan dibaca oleh setidaknya satu orang lain – Ada aturan yang harus diikuti. Tidak ada yang mau menjadi prita-prita berikutnya. Saya sering mengubah kata atau kalimat, bahkan menghapusnya bila kata atau kalimat itu saya pikir akan membawa saya menikmati baju garis-garis hitam putih seperti gerombolan siberat dalam komik Donald duck.
Tulisan ini hanyalah sebuah pikiran yang menghantui saat-saat saya mulai menulis tapi tak menghentikan untuk menulis. Tak apalah bila hanya diri sendiri. Hanya mengingatkan bahwa di luar dunia saya ada dunia lain yang memiliki aturan sendiri yang mungkin berbeda dengan aturan dalam dunia kita.
Menulis tidak hanya sekedar menggoreskan sesuatu pada lembaran kertas atau layar. Dalam pengertian seperti itu, semua orang pasti bisa dan akan mengatakan sangat mudah menulis. Tapi, untuk membuat suatu tulisan menjadi hidup dan mewarnai imajinasi pembaca tulisan, merupakan suatu pekerjaan yang sulit. Tidaklah mudah untuk merangkai kata-kata membentuk kalimat dan paragraph yang kemudian menjadi satu kesatuan tulisan. Sebelum menulis , diperlukan ide-ide tentang apa isi dari tulisan, secara abstrak. Perlu waktu untuk menemukan ide-ide tersebut, memilah-milah ide, kemudian mengatur dan kemudian membuat dan mengembangkannya menjadi suatu tulisan yang punya makna.
Sebuah tulisan berawal dari ide atau gagasan. Menjadikan sebuah tulisan hidup dan berwarna meski hanya ditulis hanya pada selembar kertas putih dengan pena hitam. Yang akan mengajak pembaca untuk menerawang dan menggapai apa yang penulis ingin sampaikan.
Sekali lagi, tulisan ini tidak untuk mengacaukan semangat bagi yang ingin menulis melainkan untuk menggairahkan calon-calon penulis untuk membuat sebuah tulisan. Sangat menyenangkan menulis sebuah tulisan yang dihargai. Bukan hanya sekedar kata-kata tapi sebagai kesatuan makna yang mampu membangkitkan seseorang untuk menemukan harapannya. Bukan hanya sekedar menghibur. Bukan untuk menasehati. Tapi untuk menunjukkan sesuatu yang lama tidak pernah dijelajah oleh indra.
Jadi bukan persoalan siapa tapi apa. Karena sebenarnya setiap orang mampu. Hanya siapa yang lebih dulu dan bagaimana ia mengubah ide-ide yang didapatkannya menjadi tulisan. Seorang pastor berkata dalam khotbahnya, sebenarnya kurang baik bila kita berkata manusia dengan kekurangannya, karena dalam kitab suci disebutkan bahwa saat Tuhan menciptakan tumbuhan ia mengatakan baik namun pada saat manusia diciptakan Ia berkata amat baik yang menjadi kesempurnaan dari semua ciptaan.
Terlebih bila tulisan yang dibuat ingin dipublikasikan – yang berarti bukan sekedar diary yang ditulis seseorang saat malam tentang pengembaraannya sepanjang hari itu , tapi kini tulisan itu akan dibaca oleh setidaknya satu orang lain – Ada aturan yang harus diikuti. Tidak ada yang mau menjadi prita-prita berikutnya. Saya sering mengubah kata atau kalimat, bahkan menghapusnya bila kata atau kalimat itu saya pikir akan membawa saya menikmati baju garis-garis hitam putih seperti gerombolan siberat dalam komik Donald duck.
Tulisan ini hanyalah sebuah pikiran yang menghantui saat-saat saya mulai menulis tapi tak menghentikan untuk menulis. Tak apalah bila hanya diri sendiri. Hanya mengingatkan bahwa di luar dunia saya ada dunia lain yang memiliki aturan sendiri yang mungkin berbeda dengan aturan dalam dunia kita.
1 comment:
alah bisa karena biasa, walaupun mungkin awalnya sulit lama-lama akan terbiasa dan jadi mudah
Post a Comment