Tuesday, June 24, 2008

Bizhat.com

Baru-baru aja gue ngedaftar di bizhat file hosting di bizhat.com . prosesnya gak lama cuma butuh waktu sekitar 1 menit dan jadi dah lo da kedaftar jadi member. lumayan kan.

BizHat File Hosting
Host your files with BizHat FOR FREE!
1. Select your file and press upload
2. Receive download-link and share it
Allowed file types: wma, wmv, mpg3, mpg, mpeg, avi, mov, jpg, jpeg, gif, bmp, png, tiff, txt, flv, zip, rar, gz, rm, mp3, doc, xls, wav, pdf, exe
Upload-Limit: Unlimited! (Max. 200 MB per file! Split-Archives allowed!)
Download-Limit:Unlimited! (Some files have 100.000 Downloads!)

Monday, June 23, 2008

Antiklimaks di awal minggu

Masih bersisa sisa jaga siang kemarin dan semalam. Itulah pengalaman kalo jadi anak koass minggu pertama, pasti dapat jatah jaga hari minggu. Benar-benar gak mengenakkan bila nggak dibawa nyantai. Bayangin saja kalo koass lain bisa beristirahat ato beres2 hari minggu, kita malah masih jaga. so pasti waktu untuk beresin ini dan itu udah mepet gak banyak waktu lagi. Belum lagi minggu pertama adalah ujung tombak atau prajurit yang paling pertama berkorban.
Awal minggu dua merupakan antiklimaks semuanya, dengan alasan yang jelas meski sedikit memaksakan tanpa bisa berkelit langsung aja kita seminggu kena tembak. bukan tembak dengan senjata api atau seperti anak SMU yang lagi fell in luv tapi tembak jaga. Emang sama seperti tembak dengan senjata,sama2 gak enak. Mood gue tambah parah aja dengan flu yang mulai menyerang sejak sehari sebelumnya. plus residen yang belum2 visite bikin kering kerongkongan karena kehausan dan kelaparan. Emang anak2 koass yang gak disiplin, belum jam istirahat udah kebiasaan nongkronk di kantin atau warung makan.

Monday, June 2, 2008

Gejolak Emosi di awal bulan Juni

Hari masih remang-remang, mungkin masih jam 6 am saat seorang perawat pria datang ke poli untuk memberitahu bahwa ada pasien konsul di bangsal. Kami yang bertugas jaga pagi tentu saja tidak mengharapkan adanya keluhan-keluhan ataupun pasien baru di masa-masa injury time pergantian jaga.
Flash back keadaan semalam, semua terkendali. hanya ada satu panggilan di bangsal yang jauhnya sekitar 100-150 m dari poli tempat kami stand by untuk jaga. Dokter residennya sendiri bertugas jaga dengan sistem on call. Jadi boleh dikatakan koass adalah ujung tombak tiap kali ada pasien baru ataupun keluhan2. Kalaupun keluhannya ringan, koass dapat mengambil kendali seperti misalnya pasien demam, yang jaga tak perlu menelpon dokter malam-malam hanya untuk menanyakan tindakan untuk pasien. Paling-paling keluarga pasien diminta untuk mengompres pasien atau kalau udah tinggian dikit bisa resepkan PCT.
Seperti tadi malam, pasien adalah penderita dengan riwayat gigitan anjing yang suspek rabies. Pasiennya da mulai mengacau, takut air , dan gejala2 lain yang menunjang rabies. Keluarganya pengen minta penjelasan mengenai keadaan pasien, padahal waktu jaga siang, dokter sudah datang dan menjelaskan baik-baik keadaan pasiennya. Akhirnya, di tengah malam yang sepi kamipun menengok keadaan pasien, memberi sedikit semangat dan bukan harapan kosong ( itu yang selalu seorang residen ingatkan kepada kami, 'jangan pernah memberi harapan kosong kepada pasien, lebih baik jelaskan keadaan pasien dengan jelas biar pasien bisa menerima keadaannya.
kembali ke keadaan pagi ini, kami berjalan ke bangsal yang sama dengan bangsal pasien yang kami kunjungi semalam. Ternyata, itu hanyalah alasan perawat yang bertugas jaga di sana untuk memastikan kami datang dan mendengarkan kata2 yang seperti merendahkan kami. Seorang teman jagaku, sudah tak dapat mengontrol emosi. Maklumlah dia lebih senior,sementara perawat yang mendamprat kami mungkin baru setahun diangkat. Bukannya mau membeda-bedakan antara perawat, koass dan residen, malahan seharusnya di antara sesama paramedis saling akrab dan membantu. Malah perawat itu ngerocos karena menganggap bahwa kami tidak mengunjungi keluarga pasien yang semalam.
Entah berapa lama, emosiku bergejolak meski masih dapat tertahankan. Teman jaga menjelaskan bahwa memang perawat bangsal di lantai itu memang rese. Ya apa boleh buat terima aja dulu.
Kejadian seperti ini sangat sering terdengar, seperti ada gap antara satu profesi dengan profesi lain meski sama-sama bekerja di bidang kesehatan. Tidak dapat dipungkiri, kadang ada pula dokter yang terlalu keras terhadap perawatnya. Seharusnya, hubungan antara perawat, dokter, koass dan apapun itu profesinya berjalan dengan baik. Dapat saling membantu.
Mudah2an paramedis lainnya, mau perawat, mau dokter, atau apapun dapat memperbaiki hubungan demi kenyamanan bekerja.