Sunday, May 25, 2008

240508

Poli Saraf 28.05.08
18.30

Hari ini adalah jadwal jaga siangku, bersama seorang teman harus stand by menunggu kalau-kalau aja ada pasien saraf yang masuk ugd. Tapi ini bukan cerita tentang kisah jagaku hari ini tapi cerita saat jaga beberapa hari yang lalu.
Sabtu,24.05.08 10.00 am
Hari itu, aku harus jaga pagi di RS XXX , di rumah sakit ini, hari sabtu adalah hari libur poliklinik. Jadinya, semua pasien yang ingin berobat akan diterima melalui UGD. Karena beberapa hari ini, pasien saraf banyak dalam artian kemaren2 yang masuk tiap kali jaga dalam interval 1 - 5 pasien(kalau dibandingkan minggu sebelumnya , sangat jauh berbeda) makanya daripada bolak-balik bangsal-UGD mending stand by di UGD menemani teman2 koass interna yang stand by di UGD. Subjek ceritanya bukanlah saya sebagai koass neuro atau pasien neuro yang datang tapi malah pasien kulit.
Lo kok bisa ???
Ya iya bisa, kronologisnya begini 10 am itu ada pasien kulit yang datang di UGD non bedah. Di RS ini, dokter kulitnya jaga dengan sistem on call. Jadi kalau ada pasien mereka baru berangkat dari rumah masing2 ato dari t4 nongkrongnya. Yang berbeda dari pasien ini adalah dia bukan berkebangsaan Indonesia apalagi bersuku Bugis, Makassar atau Toraja yang biasanya datang berobat melainkan seorang TKJ alias tenaga kerja Jepang. He he he. Orang Jepang ini, gak fasih berbahasa Indonesia, so sebagai bahasa komunikasi antara dokter dan pasien adalah bahasa Inggris.
Pasiennya sich lumayan dalam bahasa Inggris tapi dokternya ini yang entah emang nggak terbiasa ato emang gak bisa berbahasa Inggris.
Pasiennya sebut aja Rie (biar sedikit jepang) trus dokternya Dr M
D : Selamat pagi
R : Oh, zellamat pagi. - sambil liatin kamus yang dia bawa
D : Bisa bahasa Indonesia
R : little
D : Ok. Can I help u ??
R : Ya, kaki saya merah-merah, mungkin digigit nyamuk (udah ditranslate into Indonesia)
D : Swell ? swell ? (gak diedit )
R : Yes
dst..
yang pasti dokternya dan perawat2 di situ seperti paham gak paham. Sementara aku??? ya cuman sebagai penonton kadang juga ketawa ditahan2 biar gak ada yang marah.
Tapi itulah kenyataan. paramedis di rumah sakit XXX gak semuanya fasih berbahasa Inggris, padahal kalo diitung2 era globalisasi da gak lama lagi.
Pokoknya ambil de kesimpulan kamu masing2 dari sepenggal kisah di atas ...

Wednesday, May 21, 2008

Kmr koass 20 Mei 08

Kamar Koass 20 Mei 2000

Ini adalah cerita beberapa njata kedjadian beberapa djam jang laloe di UGD nonbedah dengan perubahan seperlunya selain lupa lirik juga biar lebih enak dibaca dan mudah dimengerti.
Meskipoen hari ini adalah hari peringatan kebangkitan Indonesia tapi malam ini harus kulalui dengan berdjalan menjusuri koridor2 RS.
10.00pm 20 Mei 2008
Perawat 1 : Hei, pak Ismail itu sudah di ronsen toraks ! kenapa sekarang dironsen lagi ?
Perawat 2 : Ismail yang mana ? Drs Ismail ato Ismail **** ? Memang kalo ismail ***** sudah tapi kalo yang doktorandus belum.
Perawat 1 : Yang mana yang doktorandus ?
Perawat 2 : Yang tadi di situ ! - menunjuk tempat di pojok ruangan UGD -
Perawat 3 : Bukannya itu yang sudah tadi ???
Perawat 2 : Bukan, jang tadi itu yang di sebelah sini. - menunjuk tempat di sebelah meja obat -
Dan dimulailah perdebatan itu. Untunglah setelah beberapa lama perawat radiologi datang dan ternjata perawat 2 yang benar. Tapi bagaimana kalau perawat 1 yang benar ?
Tentu hasilnya akan merugikan pasien, selain harus membajar dobel, sang pasien pun akan menerima resiko dobel dari ronsennya itu, meskipun dosis yang dipakai untuk ronsen itu sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan manusia menerima sinar X tapi gimana kalo sang pasien menerima dobel pada saat yang hanya berselang beberapa saat.

Saturday, May 10, 2008

Hari Lupus Sedunia 10 Mei 2008

Kalau tadi pagi gak menonton TV, pastinya saya gak bakal tau kalo hari ini didedikasikan sebagai hari Lupus Sedunia. Meskipun sudah ada harinya, sudah ada perkumpulannya tapi masih banyak orang yang belum mengenal apa itu lupus. Bisa-bisa mereka menyangka bahwa lupus yang dimaksud adalah tokoh rekaan penulis Hilman Hariwijaya yang pernah benar-benar terkenal beberapa tahun yang lalu.
Lupus yang dimaksud adalah suatu nama penyakit yang terutama menyebabkan kesulitan dalam beraktifitas dan dapat menyebabkan kematian.
Orang-orang yang menderita lupus atau lebih dikenal sebagai odapus mesti memperhatikan kesehatan mereka karena penyakit ini adalah penyakit yang belum diketahui penyebabnya dan dapat dirasakan selama bertahun-tahun.
Untuk lebih jelasnya saya sudah mendownload sebuah artikel tentang lupus yang dapat menambah referensi tentang penyakit lupus itu sendiri. Bisa juga didonlot di sini.
litbang depkes
Apa itu lupus ?

Dan masih banyak lagi. Kasusnya sendiri belum saya lihat tapi dari data yang ada odapus berjumlah banyak. dengan mengetahui gejalanya kita dapat membantu para penderita odapus untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

Friday, May 9, 2008

Bukannya Tikus Malah Kucing Yang Dapat

Beberapa hari yang lalu saya membeli sebuah perangkat untuk menangkap tikus yang menggunakan lem. Itu dikarenakan kadang-kadang tikus masuk ke dalam rumah melalui pipa saluran pembuangan. Kucing-kucing juga enggan untuk menangkap tikus. Semalam perangkap itu saya pasang di tempat di mana tikus sering lewat kalau masuk rumah.
Pagi ini, terbukti perangkap itu benar-benar ampuh. Gak sia-sia produsennya memasang gambar gajah yang terkena lem di cover perangkap itu. Sayangnya yang tertangkap bukannya si tikus tapi kucing. Si kucing benar-benar tidak berdaya di atas perangkap. Akhirnya, dengan susah payah kucing itu dilepas dari lem yang melengket di badannya. Kasihan juga karena tiap bulu-bulunya dipenuhi dengan lem. Si kucing masih belum bisa bergerak banyak cuman mengeong. Karena tak ada pasir, tanah pun jadi. kucing itu diguyur dengan tanah halus, dan berharap lemnya bisa lepas terbawa tanah.
Beralih ke topik lain, seperti biasa pagi-pagi enaknya ngopi pake nescafe sambil nonton acara TV. Beritanya masih mirip seperti kemarin, cuma ada satu yang menarik perhatian saya. Seorang tukang becak di Tegal (mr S) berusaha bunuh diri karena merasa tidak mampu membiayai keluarganya lantaran BBM yang bakal naik. Sempat-sempatnya tu bapak mengajak anakknya untuk bunuh diri.
Syukurlah (baca sayangnya.red) niat si bapak tidak berhasil dan akhirnya harus diopname di rumah sakit. Kasus ini merupakan dampak langsung dari melambungnya harga-harga yang menyebabkan si bapak tega untuk bunuh diri. Kalau baca artikel sebelumnya , BBM bakal naik lagi kata pemerintah. Pastinya, barang-barang bakal naik sebagai efek domino.
Pemerintah menjanjikan adanya kompensasi. Salah satunya adalah dengan program BLT (bantuan langsung tunai) yang sudah pernah dilaksanakan oleh orang atas. Tapi, apa benar masyarakat yang benar-benar miskin yang akan menerima BLT. Jangan-jangan seperti kejadian saya pagi ini, bukannya tikus (baca orang tidak mampu.red) tapi kucing (orang kaya yang belagak miskin..red) yang bakal menikmati bagi-bagi duit pemerintah.

Thursday, May 8, 2008

Pagi ini

Kumulai hari dengan bangun sekitar jam 6 meskipun alarm Hpq sudah berbunyi dari 1 ½ jam yang lalu. Menyalakan dispenser dan menonton topic-topik hangat hari ini. Ternyata masih seperti kemarin. BBM bakal naik yang menurut orang-orang yang di atas adalah untuk kepentingan orang kecil , dan mulainya reaksi mahasiswa di sejumlah daerah termasuk daerah tempatku sekarang,Makassar yang berakhir ricuh.

Bosan dengan acara TV, kuseruput habis Nescafe yang sudah kubuat dan masuk kamar. Kubuka pintu samping kamarku yang langsung terlihat dari jalan depan kompleksku. Ternyata, aktivitas warga sudah dimulai. Belum juga loading komputerku selesai, tiba-tiba dari arah jalan aku terkejut dengan sebuah teriakan. Sepertinya seorang murid SMP yang sedang ujian nasional.

“ ***, jawaban !!!”

What’s, belum juga ujian sudah ada jawaban soal ??? dari mana mereka bisa dapat ??? sejauh aku mampu berpikir dengan otakku yang pas-pasan, kalo ditelusuri dan diselidiki ujung-ujungnya pastilah orang dalam dari pendidikan. Masalahnya adalah jalurnya itu lewat mana hingga dapat sampai di murid-murid itu.

Ujian nasional yang masih menjadi kontroversi meskipun gaungnya hanya menjelang ujian dan menurut ‘sekali lagi’ orang-orang yang di atas adalah sebagai sarana untuk menilai kemampuan para murid setelah 3 tahun bersekolah secara nasional. Sementara di lain pihak, sebagian kalangan berpendapat bahwa ujian nasional hanyalah menambah beban pikiran para siswa dan tidaklah mampu menilai kemampuan para siswa yang dibuktikan dengan beberapa murid-murid yang berhasil di lomba-lomba berbagai bidang studi tidak mampu menembus sulitnya soal-soal ujian nasional. Mungkin ini pula yang menyebabkan, penyebaran kunci jawaban – yang entah benar atau salah- semakin marak.

Sebuah kasus yang ditayangkan di TV kemaren mengenai para guru sebuah sekolah berbasis agama membagi-bagikan kunci jawaban dengan alas an karena disuruh kepala sekolah mereka. Akhir dari alas an sepeleh itu adalah untuk memenuhi target lulus sekitar 98% siswanya dan menjaga gengsi sekolah.

Sejauh ini, saya masih mendukung dilaksanakannya ujian nasional meski tetap saja harus dilakukan perbaikan-perbaikan. Alasan bahwa ujian nasional adalah menjadi beban pikiran murid-murid tidak dapat diterima. Hidup adalah sebuah eliminasi. Meskipun terdengar agak kejam tapi, dalam kenyataannya seperti itu. Siapa yang tidak mampu dia akan terdepak dan tereliminasi secara tidak langsung. Ujian nasional sebagai salah satu contoh, memang akan menjadi beban pikiran tapi di kalau kita memandang dari sisi lain, ujian nasional akan menjadi salah satu media untuk mendewasakan pikiran para murid. Bayangkan bila selama ini mereka hanya mendapat nilai – yang mungkin subjektif mungkin pula objektif – dari guru yang selama 3 tahun menemani mereka. Apa jadinya bila mereka memasuki suatu “dunia” yang lebih kejam dari sekedar ujian nasional ???

Sebuah perspektif lain dapat kita lihat dari begitu banyaknya sarjana yang menganggur. Sudah luntang-lantung mencari pekerjaan tapi tidak dapat-dapat. Memang selalu ada factor X yang berpenaruh, tapi sejauh mana ilmu pengetahuan mereka tetap saja mempunyai bobot yang besar untuk diterima. Padahal di jaman mereka, HP dan media untuk menyebarkan jawaban-jawaban - yang entah dari mana asalnya itu – sangat langkah. Paling-paling hanya dengan menyebarkan kertas kecil berisi jawaban teman yang dianggap paling pintar yang menjadi tumpuan.

Semua orang boleh berpendapat. Sekarang adalah era kebebasan berpendapat yang harus dipertanggungjawabkan. Pro kontra adalah warna, kalau tidak maka hampa.

Pagi ini tetaplah pagi. Matahari mulai menampakkan diri. Meski kadang mendung,kadang hujan, kadang secerah hari ini. Orang-orang mulai beraktivitas dan akupun ada di dalamnya. Karena Tuhan masih memberikan kesempatan untuk berbuat baik hari ini.

Monday, May 5, 2008

John Echols English

Enak banget, kalo bisa dapat kamus John Echols versi compinya, cuman yang gue dapat baru yang indonesia Inggris, mungkin yang Inggris Indonesia belum ada yang upload.
Kamusnya diupload tgl 4/5/08 dengan kapasitas 26 mb.
Filenya bisa didapat di
http://www.mediafire.com/?m5mhz5dhzxw

Mudah-mudahan belum ditutup aksesnya.
GBU