Kamar Koass 20 Mei 2000
Ini adalah cerita beberapa njata kedjadian beberapa djam jang laloe di UGD nonbedah dengan perubahan seperlunya selain lupa lirik juga biar lebih enak dibaca dan mudah dimengerti.
Meskipoen hari ini adalah hari peringatan kebangkitan Indonesia tapi malam ini harus kulalui dengan berdjalan menjusuri koridor2 RS.
10.00pm 20 Mei 2008
Perawat 1 : Hei, pak Ismail itu sudah di ronsen toraks ! kenapa sekarang dironsen lagi ?
Perawat 2 : Ismail yang mana ? Drs Ismail ato Ismail **** ? Memang kalo ismail ***** sudah tapi kalo yang doktorandus belum.
Perawat 1 : Yang mana yang doktorandus ?
Perawat 2 : Yang tadi di situ ! - menunjuk tempat di pojok ruangan UGD -
Perawat 3 : Bukannya itu yang sudah tadi ???
Perawat 2 : Bukan, jang tadi itu yang di sebelah sini. - menunjuk tempat di sebelah meja obat -
Dan dimulailah perdebatan itu. Untunglah setelah beberapa lama perawat radiologi datang dan ternjata perawat 2 yang benar. Tapi bagaimana kalau perawat 1 yang benar ?
Tentu hasilnya akan merugikan pasien, selain harus membajar dobel, sang pasien pun akan menerima resiko dobel dari ronsennya itu, meskipun dosis yang dipakai untuk ronsen itu sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan manusia menerima sinar X tapi gimana kalo sang pasien menerima dobel pada saat yang hanya berselang beberapa saat.
No comments:
Post a Comment