Thursday, February 25, 2010

Bunga Musim Ini

Biarkan bunga di musim itu gugur
Luruh jatuh ke tanah dan tertiup oleh angin barat
Cukuplah keharumannya menjadi kenangan dalam sebingkai memori

Biarlah bunga musim ini berkembang
Menumbuhkann tunas-tunas harapan
Kuncup bunga yang tak lekang oleh waktu
Edelweis abadi

Wednesday, February 24, 2010

Engkau ...

Engkau adalah semilir angin yang dulu pernah menyapaku
Membelai lembut diriku
Engkau adalah secercah harapan yang dulu menyemangatiku
Mengangkatku dari sisi-sisi gelapku
Engkau adalah matahariku yang dulu menyinari duniaku
Hempaskan kegelapan malamku
Engkau adalah mimpi-mimpiku yang dulu menemani saat-saat sepiku
Tinggalkan kesendirianku

Monday, February 15, 2010

Sisi lain 14 Februari

Adalah sesuatu yang lain bila 14 Februari tahun ini lebih meriah. Selain sebagai ajang tahunan hari kasih sayang, tepat di tahun ini (2010.red) 14 Februari juga ditandai dengan tahun baru China yang menandakan dimulainya “katanya” tahun Macan. Entah Macan apa, saya juga tidak terlalu memperhatikan. Selama ini, 14 Februari yang bernuansa pink atau hati semakin disemarakkan oleh nuansa merah meriah dan hiasan-hiasan lampion. bila selama ini coklat menjadi primadona, maka kedudukannya menjadi setara dengan kue keranjang.

Bagi blog ini, 14 Februari juga mengandung makna penting. Tahun ini , blog attonk.blogspot.com genap berusia 2 tahun. Horeeee. Tentu saja, hanya dirayakan dengan ucapan syukur bahwa blog ini bisa bertahan selama 2 tahun. Mudah-mudahan akan tetap bertahan dan semakin lebih baik.

Wednesday, February 10, 2010

Review : Ways To Live Forever

Setelah Aku Pergi

Yang dimaksud Granny, mati itu adalah tahap selanjutnya dalam kehidupan. Seperti berubah menjadi Spiderman, merupakan tahap selanjutnya dalam kehidupan Peter Parker. Jadi, kita tidak perlu takut, kita seharusnya antusias. Tapi aku tidak takut kok. Mati kan Cuma kembali ke tempat kita berada sebelum kita dilahirkan , dan tidak ada orang yang takut pada masa sebelum mereka dilahirkan.

Review : The Doctor

Catatan Hati Seorang Dokter


Prolog buku ini dimulai dengan pepatah lama Health is not everything but without health everything is nothing. Buku yang ditulis oleh Dr. Triharnoto, MBA,MSc,SpPD ,seorang ahli penyakit dalam, ini memuat tentang opini-opini yang sering menyentuh profesi petugas kesehatan dengan dokter sebagai pelaku utamanya.
Mulai dari bagaimana hubungan dokter dengan pasien, harga obat yang mahal, tuntutan pasien, keterbatasan fasilitas di pusat-pusat kesehatan, pendidikan dokter yang dianggap mahal dan isu-isu lain yang terkait dengan profesi dokter. Menurut saya, buku ini adalah salah satu buku yang secara adil memandang hubungan antara dokter pasien. Tidak mencari kambing hitam siapa yang salah tetapi mencoba secara diplomatic untuk sama-sama memahami profesi dokter dan menghargai pasien. Buku ini menjembatani antara harapan dokter dan pasien serta keluarganya.
Beberapa bagian dari buku ini, juga menjadi refleksi dalam menjalani proses dunia perkoasan, misalnya saat dikomplain oleh anggota keluarga yang sakit tentang kesembuhan pasien. Atau saat pasien – dari pandangan saya secara subjektif – tidak sepantasnya mendapatkan fasilitas jaminan sosial seperti askeskin atau jamkesmas mendapatkannya sementara ada orang lain yang sewajarnya mendapat jaminan tidak mampu berbuat apa-apa karena tidak terdaftar.
Secara subjektif buku ini sangat recommended untuk dibaca tidak hanya untuk orang-orang yang selalu berhubungan dengan dunia kesehatan tetapi juga untuk kalangan umum.
Bagian yang paling menarik bagi saya adalah kumpulan kata-kata berikut :
Menyesal bukan karena kegagalan, menyesal bukan karena kekalahan, menyesal bukan karena semata-mata kesalahan. Penyesalan yang sebenarnya adalah karena kita telah kehilangan kesempatan untuk meraih apa yang kita inginkan. Karena kesempatan atau waktu adalah suatu realitas absolute yang tidak bisa mundur kembali ke belakang,, seperti kaset yang bisa diputar ulang.
Di sini tidak ada lagi Andaikata. Andaikata ini, andaikata itu maka saya akan begini atau begitu. Karena kesempatan sudah lewat. Andaikata hanya berlaku bila sesuatu belum terjadi, sehingga kita bisa memilih.





Monday, February 8, 2010

Ego Ini Membunuhku

Salah satu puisi lama yang pengen dibagikan :

Hanya ego ini yang aku punya
Bersandar pada dasar yang rapuh
hanyalah mimpi yang belum terwujud

Seperti sesosok burung yang terbang melintasi langit
Berdiri di puncak pelangi
Dan mengibaskan sayap saat hujan datang
Lalu kembali terbang dalam kesombongan
Tak ingin kembali menginjak bumi

Ego inilah yang membunuhku
Saat sayap-sayapku lelah tuk terbang
Ingin terbang tinggi namun tak mampu lagi



Wednesday, February 3, 2010

Tiba-tiba pintu imajiku terbuka

Mampu menerawang dalam kata-kata kias

Lalu hilang tak ada lagi

Hanya sesaat ….


no title


Aku berada dalam dunia kelabu
Dunia yang terus bermetamorfosa
Kadang hampa kadang berwarna

Kadang gelap gulita kadang terang benderang
Kadang beku kadang begitu hangat
Dinamis dalam ketidakteraturan yang teratur






Tuesday, February 2, 2010

Catatan Akhir Tahun : KAPAN KAMU SELESAI ?

Pernah lihat iklan KB gak ? Iklan yang bercerita tentang seorang ibu yang bertanya kepada anak perempuan dan pacarnya kapan kamu menikah ? Setelah sang anak menikah, pertanyaan berikutnya muncul, kapan punya anak ?setelah memiliki satu anak, muncul lagi pertanyaan sang ibu yang telah menjadi nenek kepada cucunya, kapan kamu punya adek ?


Iklan ini menjadi semacam dejavu buat saya. Memiliki sedikit banyak kemiripan dengan peristiwa-peristiwa yang pernah saya alami dan kemungkinan akan saya alami lagi. Pertanyaan untuk saya, bukan pertanyaan tentang kapan kamu menikah karena pertanyaan itu adalah pertanyaan yang belum waktunya untuk ditanyakan. Bahkan orang tua melarang untuk menikah dalam waktu dekat.Alasannya, memangnya kamu mau kasih makan batu anaknya orang ? dan alasan kedua adalah karena pertanyaan yang belum saya jawab.

Kapan kamu selesai ? Maksudnya kapan selesai wisuda dan mengakhiri status sebagai mahasiswa S1. Pertanyaan yang sampai saat ini belum bisa dipastikan kapan terjawab.

Suatu waktu dalam percakapan ringan dengan seorang sahabat yang telah wisuda. Ia pun mengamini bahwa pertanyaan itu selalu menjadi pertanyaan yang mutlak dari orang tua kepada anaknya yang telah dua tiga tahun kuliah tapi belum selesai-selesai. Tentu saja , dari perspektif orang tua, orang tua ingin melihat anaknya segera berhasil menyelesaikan kuliahnya, meraih sarjana, salah satu kebanggaan bagi orang tua.

Sejak SD, Pertanyaan ini selalu ditanyakan terutama bila ada kerabat yang berkunjung ke rumah. Saat melihatku, entah sebagai basa basi atau benar-benar bertanya, PIRANRA MU TAMMA’ ? Dalam bahasa Indonesia berarti Kapan Kamu Tamat ? - tergantung waktunya, saat SD tentu saja maksudnya kapan tamat SD , dan jenjang pendidikan berikutnya hingga kuliah.
Saat ini, saya tertahan lagi di pertanyaan “kapan kamu selesai ?” Tapi setelah itu, akan muncul juga pertanyaan yang dalam iklan KB yang saya nonton. Kapan kamu menikah ? Kapan punya anak ? kapan ….

Harapannya, semoga jawabannya mirip pula dengan yang di iklan KB, Bidan anda punya jawabannya. Tentu saja kelulusan saya tidak ditentukan oleh bidan. Anak anda yang tau jawabannya, harap bersabar, Tuhan selalu punya waktu yang tepat untuk menunjukkan mukjizatnya.
31 Desember 2009
22:44 WITA

For my parents :
Mom and dad, I can’t promise you about when but always pray for me , your son, hopefully this year 2010 I will give you the answer.