Wednesday, February 10, 2010

Review : The Doctor

Catatan Hati Seorang Dokter


Prolog buku ini dimulai dengan pepatah lama Health is not everything but without health everything is nothing. Buku yang ditulis oleh Dr. Triharnoto, MBA,MSc,SpPD ,seorang ahli penyakit dalam, ini memuat tentang opini-opini yang sering menyentuh profesi petugas kesehatan dengan dokter sebagai pelaku utamanya.
Mulai dari bagaimana hubungan dokter dengan pasien, harga obat yang mahal, tuntutan pasien, keterbatasan fasilitas di pusat-pusat kesehatan, pendidikan dokter yang dianggap mahal dan isu-isu lain yang terkait dengan profesi dokter. Menurut saya, buku ini adalah salah satu buku yang secara adil memandang hubungan antara dokter pasien. Tidak mencari kambing hitam siapa yang salah tetapi mencoba secara diplomatic untuk sama-sama memahami profesi dokter dan menghargai pasien. Buku ini menjembatani antara harapan dokter dan pasien serta keluarganya.
Beberapa bagian dari buku ini, juga menjadi refleksi dalam menjalani proses dunia perkoasan, misalnya saat dikomplain oleh anggota keluarga yang sakit tentang kesembuhan pasien. Atau saat pasien – dari pandangan saya secara subjektif – tidak sepantasnya mendapatkan fasilitas jaminan sosial seperti askeskin atau jamkesmas mendapatkannya sementara ada orang lain yang sewajarnya mendapat jaminan tidak mampu berbuat apa-apa karena tidak terdaftar.
Secara subjektif buku ini sangat recommended untuk dibaca tidak hanya untuk orang-orang yang selalu berhubungan dengan dunia kesehatan tetapi juga untuk kalangan umum.
Bagian yang paling menarik bagi saya adalah kumpulan kata-kata berikut :
Menyesal bukan karena kegagalan, menyesal bukan karena kekalahan, menyesal bukan karena semata-mata kesalahan. Penyesalan yang sebenarnya adalah karena kita telah kehilangan kesempatan untuk meraih apa yang kita inginkan. Karena kesempatan atau waktu adalah suatu realitas absolute yang tidak bisa mundur kembali ke belakang,, seperti kaset yang bisa diputar ulang.
Di sini tidak ada lagi Andaikata. Andaikata ini, andaikata itu maka saya akan begini atau begitu. Karena kesempatan sudah lewat. Andaikata hanya berlaku bila sesuatu belum terjadi, sehingga kita bisa memilih.





1 comment:

The Devo said...
This comment has been removed by the author.