Wednesday, December 9, 2009

Catatan di Hari Antikorupsi Internasional






Ada sebuah kisah yang saya dengar beberapa tahun yang lalu. Kisah itu menjadi bagian dari memori saya meski susunan kata-kata yang saya ingat sedikit berubah namun dengan makna yang tetap sama. Kisah ini saya copy dari sebuah blog.




Mengubah Dunia


Ketika aku masih muda, aku bercita-cita untuk mengubah dunia
Cita-cita ini sangat kuat sehingga hampir setiap detik yang aku pikirkan adalah untuk mengubah dunia ini
Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata mengubah dunia itu sulit
Kemudian aku pun bercita-cita mengubah negeriku, tapi itu pun tidak mudah,
kemudian aku beralih bercita-cita mengubah kampung halaman, tapi ternyata itu pun tidak mudah

Sampai suatu ketika, aku terbaring di rumah sakit dalam keadaan tua renta
Aku baru menyadari bahwa aku tidak melakukan sesuatu apapun yang aku cita-citakan
Seharusnya aku mulai dengan mengubah diriku sendiri,
kemudian seharusnya aku mengubah keluargaku, mengubah kampung halamanku, mengubah negeriku, lalu mengubah dunia

Tapi aku baru sadar, bahwa sekarang semua itu sudah terlambat, aku tua, renta, merangkak menuju liang lahat...


Pada hari ini ( 9 September 2009) diperingati sebagai hari antikorupsi internasional. Sejak beberapa hari lalu telah diberitakan di televisi tentang adanya aksi demostrasi hari ini yang diadakan secara besar-besaran di seluruh Indonesia. Ini adalah salah satu langkah yang baik dalam mendorong pemberantasan kasus korupsi di Indonesia. Tentu saja harus dilandasi dengan niat yang baik dan dengan cara yang baik pula.
Mungkin kisah di atas, bisa diterapkan pula dalam kasus pemberantasan korupsi. Sangat baik bila memulai pemberantasan korupsi dari diri kita sendiri sebelum kita meminta orang lain untuk berubah. Pemerintah sudah seharusnya memerangi korupsi dengan memberantas sistemnya dan memurnikan kembali pemerintahan sebagai pelayan masyarakat.
Perenungan perlu dilakukan untuk menyelidiki diri masing-masing, apa pernah kita melakukan korupsi ? Tidak perlu dalam kerangka yang besar. Cukup pada hal – hal kecil yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Apakah kita telah menggunakan waktu kita dengan baik ? Apakah pernah kita menggunakan sesuatu yang bukan milik kita meski dengan tujuan – yang menurut kita – baik ? Apakah diri kita masing-masing benar-benar terbebas dari perbuatan korupsi ?
Yang paling memahami diri adalah kita sendiri saat kita melakukan perenungan. Setelah itulah , baru mengambil langkah selanjutnya. Memberantas korupsi mulai dari diri kita sendiri. Saat banyak orang telah melakukannya maka dengan sendirinya kondisi jauh dari korupsi akan lebih mudah menjadi kenyataan. Apalagi bila para pemimpin kita pun telah memberikan panutan yang baik.
Jangan biarkan korupsi menggerogoti bangsa kita !






No comments: