Film ini diangkat dari sebuah novel berjudul sama karya Jody Picoult yang pernah beberapa bulan yang lalu mampir di rumah saya. Sayangnya waktu itu, tidak ada mood untuk membaca buku sehingga setelah beberapa halaman saya menjadi bosan. Hingga saat seseorang meminjamkan DVD film ini sama halnya dengan film 2012.
Film ini bercerita tentang sebuah keluarga. Sang ayah bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran, sang ibu sebagai mantan pengacara, anak laki-laki yang menderita disleksia, anak perempuan yang menderita APL sejenis kanker darah, dan adiknya yang dilahirkan dengan tujuan untuk menjadi donor bagi sang kakak yang menderita kanker. Suatu hari sang adik mengajukan tuntutan hukum, ia menolak menjadi donor lagi bagi kakaknya, dengan bantuan pengacara ia melawan orang tuanya di depan pengadilan. Sang adik bosan menjadi penjaga kakaknya atau sister’s keeper. Ujungnya, silakan nonton filmnya.
Di balik film yang keren, ada sebuah kalimat yang paling berkesan dari film ini. Kalimat tersebut muncul karena Cameron selalu menyalahkan anak bungsunya yang tidak mau lagi berkorban untuk kakaknya yang menderita leukemia.
Kita lebih sering menutup diri kita, mengamankan diri kita untuk tidak dipersalahkan. Apakah pernah kita sebelum menyalahkan orang lain, mengintrospeksi diri dulu , apakah mungkin yang salah itu diri kita sendiri.
Last of all, nonton film jangan sekedar nonton !
Film ini bercerita tentang sebuah keluarga. Sang ayah bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran, sang ibu sebagai mantan pengacara, anak laki-laki yang menderita disleksia, anak perempuan yang menderita APL sejenis kanker darah, dan adiknya yang dilahirkan dengan tujuan untuk menjadi donor bagi sang kakak yang menderita kanker. Suatu hari sang adik mengajukan tuntutan hukum, ia menolak menjadi donor lagi bagi kakaknya, dengan bantuan pengacara ia melawan orang tuanya di depan pengadilan. Sang adik bosan menjadi penjaga kakaknya atau sister’s keeper. Ujungnya, silakan nonton filmnya.
Di balik film yang keren, ada sebuah kalimat yang paling berkesan dari film ini. Kalimat tersebut muncul karena Cameron selalu menyalahkan anak bungsunya yang tidak mau lagi berkorban untuk kakaknya yang menderita leukemia.
Apa kamu pernah berpikir mungkin kamu yang salah ?
Kita lebih sering menutup diri kita, mengamankan diri kita untuk tidak dipersalahkan. Apakah pernah kita sebelum menyalahkan orang lain, mengintrospeksi diri dulu , apakah mungkin yang salah itu diri kita sendiri.
Last of all, nonton film jangan sekedar nonton !
No comments:
Post a Comment