Dalam beberapa bulan ini, sangat sering terdengar banyaknya para pencari tokek. Entah apa yang menyebabkan tokek jadi hewan yang sangat diburu dan diperjual belikan dengah harga yang menggiurkan.
Di rumah tinggal saya, ada beberapa ekor tokek yang sering mangkal. Lumayan besar, mungkin bila dikilokan sekitar 3 – 5 ons. Itu dulu, sebelum merebak kabar tentang harga tokek yang selangit melebihi harga mobil atau rumah tinggal. Sejak, kabar itu , si tokek tidak pernah lagi menyinggahi rumah kami. Mungkin , waktu ada yang lagi cerita tentang harganya yang nggak kepalang tanggung, si tokek tidak sengaja mendengarkan pembicaraan kami. Sehingga tanpa pikir panjang langsung kabur. Wakakak.
Di salah satu, situs sosial dan forum diskusi ada yang menawar harga tokek berukuran berat 3 – 4 ons seharga 50 hingga 100 juta rupiah. Bahkan, kalo ada yang ukurannya sekilo mau dibeli dengan harga 1M. Sementara kalau ukurannya di bawah itu, harganya masih normal. Gila nggak ? Siapa yang tidak tergiur. Mungkin itulah , yang menyebabkan tokek-tokek yang mangkal di rumah tidak pernah muncul lagi.
Saat searching di internet, ada beberapa alasan yang membuat harga tokek selangit, meski semuanya sepertinya tidak masuk akal dan terbukti benar. Alasan pertama adalah bahwa tokek bisa bikin kaya. Kalau saat ini, mungkin iya. Maksudnya kalau punya satu tokek aja ukuran sekilo. Bisa langsung kaya. Tapi, menyimak artikel di situs lain, maksudnya mengarah pada hal-ha l takhayul seputar tokek. Kalau masalah ini, saya masih tidak percaya dan belum ada yang membuktikannya.
Alasan kedua adalah tokek sebagai bahan obat. Yang dengar-dengar lagi adalah penyakit yang sampai saat ini belum terbukti berhasil diobati yaitu AIDS. AIDS yang disebabkan oleh virus HIV memang (setau saya) dalam dunia kedokteran belum ada yang dapat menyembuhkan. Yang ada adalah obat-obat untuk mencegah timbulnya penyakit lain karena daya tahan tubuh penderita AIDS yang menurun drastis.
Alasan ketiga, karena suaranya yang khas. Dulu ada tetangga yang memelihara seekor tokek. Tokek itu dimasukkan dalam sebuah tabung bamboo yang sudah diberi lubang. Entah dikasih makan apa. Katanya sich, karena suaranya yang khas. Apalagi di daerah saya ada beberapa masyarakat yang mempercayai bahwa saat memikirkan sesuatu terus disahuti oleh tokek, maka hal yang dipikirkan itu bakal kejadian. Tapi hal ini sangat tidak masuk akal, hanya karena ingin mendengar suara tokek yang khas maka membeli tokek dengan harga yang lumayan gede.
Di sebuah surat kabar online, disebutkan bahwa tokek masih merupakan saudara dari cicak. Maka, penulis mengatakan tidak masuk akal bila ada tokek yang murni tokek yang berukuran sekilo. Lanjutnya lagi, kalau ada tokek ukuran begitu, maka tokek itu mungkin sudah kawin campur dengan spesies lain yang masih dekat yang berukuran lebih besar.
Percaya tidak percaya tapi itulah kenyataan yang ada di sekitar kita. Meskipun pertanyaan yang menjadi judul dari artikel ini masih belum terjawab tuntas. Ada apa dengan tokek ?
No comments:
Post a Comment