Sunday, March 29, 2009

Pasien ...oh pasien

2 hari yang lalu di rumah sakit poli mata berlangsung sebuah kejadian yang kayaknya bisa menjadi bahan postingan. Kasusnya seperti ini :
Dokter (D) : Sudah sejak kapan matanya tidak bisa melihat ?
Pasien (P) : 1 bulan dok.
Keluarga pasien (KP) : Iya dok baru 1 bulan
D : tidak mungkin, kalau dilihat dari perlangsungannya. pasti lebih dari 1 bulan.
P : Anu dok, sebenarnya sudah 1 bulan lebih
D : lebihnya berapa ? (just imagine 1 bulan, 1 tahun atau ....)
P : dua minggu dok.
D : Hmmmmmm(masih berpikir)
Gitu dik ??
P : Iya dok, sekitar segitu dok. lupami juga.
blablabla ..................

Apa intinya ???
Kadang-kadang pasien tidak mau memberikan informasi yang sejujurnya kepada dokter.
Why ?
Kadang-kadang mereka malu untuk mengakui bahwa penyakitnya sudah dirasakan lama, namun dipendam-pendam dan akhirnya mereka tidak tahan hingga datang ke dokter.
Alasan kedua, karena tingkat kepercayaan mereka belum sepenuhnya kepada dokter. Ini dikarenakan oleh doktrin2 yang telah mereka terima mengenai dokter, namun mereka tidak memiliki jalan lain selain ke dokter (biasanya setelah menjalani terapi "tradisional" yang gagal).
So ,
Seorang dokter harus mampu menggali anamnesis pasien dengan baik. Menurut pengalaman dan ajaran sekitar 80% diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang baik kepada pasien.
Dokter juga harus mampu menjalin hubungan kepercayaan dengan pasien, sehingga pasien merasa nyaman dan tidak berbelit-belit saat menyampaikan keluhannya.

Seorang pasien diminta untuk memberikan kepercayaan kepada dokter dalam penanganan penyakitnya.

Ada tambahan atau sanggahan gak ? Silakan masukkan di comment !!









[get this widget]

No comments: