I PENDAHULUAN
Kelopak mata mempunyai beberapa fungsi. Salah satunya adalah sebagai proteksi mekanik terhadap bola mata. Kelopak mata juga menyediakan elemen kimia penting pada lapisan air mata prekorneal, dan membantu mendistribusikan lapisan ini ke seluruh permukaan bola mata. Selama fase mengedip, kelopak mata mendorong air mata ke kantus medial dan masuk ke dalam system drainase pungtum lakrimal. Bulu mata yang ada di sepanjang tepi kelopak mata membersihkan partikel-partikel dari depan mata, dan pergerakan gerakan konstan serta reflex kelopak mata mencegah kornea dari trauma ataupun cahaya yang menyilaukan.5
Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola mata. Trikiasis biasanya akibat inflamasi atau parut pada palpebra setelah operasi palpebra, trauma, kalasion, atau blefaris berat. Trikiasis sering dikaitkan dengan penyakit sikatriks kronik seperti pemphigoid ocular, trakoma, dan sindrom Steven Johnson.9,11
II EPIDEMIOLOGI
Trikiasis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada orang dewasa. Belum ditemukan bukti adanya predileksi pada ras-ras tertentu ataupun jenis kelamin.12
III ANATOMI 5,11,
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian inferior.
Struktur palpebra
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superficial ke dalam terdapat lapisan kulit, lapisan otot orbikularis okuli, jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapisan membrane mukosa (konjungtiva palpebrae).
Kelopak mata mempunyai beberapa fungsi. Salah satunya adalah sebagai proteksi mekanik terhadap bola mata. Kelopak mata juga menyediakan elemen kimia penting pada lapisan air mata prekorneal, dan membantu mendistribusikan lapisan ini ke seluruh permukaan bola mata. Selama fase mengedip, kelopak mata mendorong air mata ke kantus medial dan masuk ke dalam system drainase pungtum lakrimal. Bulu mata yang ada di sepanjang tepi kelopak mata membersihkan partikel-partikel dari depan mata, dan pergerakan gerakan konstan serta reflex kelopak mata mencegah kornea dari trauma ataupun cahaya yang menyilaukan.5
Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola mata. Trikiasis biasanya akibat inflamasi atau parut pada palpebra setelah operasi palpebra, trauma, kalasion, atau blefaris berat. Trikiasis sering dikaitkan dengan penyakit sikatriks kronik seperti pemphigoid ocular, trakoma, dan sindrom Steven Johnson.9,11
II EPIDEMIOLOGI
Trikiasis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada orang dewasa. Belum ditemukan bukti adanya predileksi pada ras-ras tertentu ataupun jenis kelamin.12
III ANATOMI 5,11,
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian inferior.
Struktur palpebra
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superficial ke dalam terdapat lapisan kulit, lapisan otot orbikularis okuli, jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapisan membrane mukosa (konjungtiva palpebrae).
Gambar lapisan superficial palpebra yang terdiri dari kulit, glandula Moll dan Zeis, dan m. orbicularis oculi dan levator palpebra. Lapisan dalam terdiri dari lempeng tarsal, m.tarsal, konjungtiva palpebra dan glandula meibom.
Dikutip dari kepustakaan 7
a. Kulit
Kulit palpebra berbeda dri kulit lain tubuh karena tipis, longgar dan elastic, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
Dikutip dari kepustakaan 7
a. Kulit
Kulit palpebra berbeda dri kulit lain tubuh karena tipis, longgar dan elastic, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
Gambaran histologik kulit palpebra yang terdiri dari empat lapis epidermis dan dermis. Dikutip dari kepustakaan 11
b. M. orbikularis okuli
Fungsi m. orbicularis oculi adalah menutup palpebra. Serat-serat ototnya mengelilingi fissure palpebrae secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal, bagian di atas septum orbital adalah bagian praseptal. Segmen di luar palpebra disebut bagian orbita. M. orbicularis oculi dipersarafi oleh nervus facialis (N. VII)
M. orbicularis oculi dan m. frontalis (a) bagian pretarsal, (b) bagian preseptal, (c) bagian orbital, (d) m. frontalis
Dikutip dari kepustakaan 11
c. Jaringan areolar
Jaringan areolar submuskular yang terdapat di bawah m. orbicularis oculi berhubungan dengan lapisan supaponeurotik dari kulit kepala.
d. Tarsus
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapisan jaringan fibrosa padat yang bersama sedikit jaringan elastic disebut tarsus superior dan inferior. Sudut lateral dan medial dan juluran tarsus tertambat pada tepian orbita oleh ligament palpebra lateralis dan medialis. Tarsus superior dan inferior juga tertambat oleh fascia tipis dan padat pada tepiam atas dan bawah orbita. Fascia tipis ini membentuk septum orbita.
e. Konjungtiva palpebrae
Bagian posterior palpebrae dilapisis selapis membrane mukosa yang disebut konjunctiva palpebra, yang melekat erat di tarsus.
Margo palpebra
Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm, dan lebar 2 mm. ia dipisahkan oleh garis kelabu menjadi tepian anterior dan posterior.
a. Tepian anterior
Bulu mata
Bulu mata muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur. Bulu mata atas lebih banyak dan lebih panjang dari yang di bawah dan melengkung ke atas, bulu mata yang di bawah melengkung ke bawah.
Glandula Zeis
Ini adalah modifikasi dari kelenjar sebasea kecil yang bermuara pada folikel rambut pada dasar bulu mata.
Glandula Moll
Ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata.
b. Tepian posterior
Tepian palpebra superior berhubungan dengan bola mata dan sepanjang tepian ini terpapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi (glandula Meibom)
c. Punctum lacrimalis
Pada ujung medial dari tepian posterior palpebra terdapat elevasi kecil dengan lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra superior dan inferior. Punctum ini berfungsi menghantar air mata kebawah melalui kanalikulus terkait ke sakkus lakrimalis.
Fissura palpebra
Fissura palpebra adalah ruang elips di antar kedua palpebra yang dibuka.fissura ini berakhir pada kantus medialis dan lateralis. Kantus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam. Kantus medialis lebih elliptic dari kantus lateralis dan mengelilingi lacuna lakrimalis.
Septum orbitale
Septum orbital adalah fascia di belakang bagian muskulus orbicularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra dan orbita. Septum orbitale superior menyatu dengan tendon dari levator palpebra superior dan tarsus superior, septum orbitale inferior menyatu dengan tarsus inferior.
Retraktor Palpebra
Di palpebra superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra superior yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari m. Muller.
Di palpebra inferior, retractor utama adalah m. rectus inferior yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus m. obliquus inferior.
Persarafan sensoris
Persarafan sensoris dari palpebra berasal dari cabang pertama dan kedua trigeminus. Nervus lakrimalis, supraorbitalis,supratroklearis, infratroklearis dan nasalis eksterna adalah cabang dari divisi oftalmika nervus trigeminus. Nervus infraorbitalis, zygomaticofacialis , dan zygomaticotemporalis merupakan cabang dari divisi maksilaris nervus trigeminus.
Pembuluh darah dan limfe
Palpebra diperdarahi oleh arteri lakrimalis dan oftalmika melalui cabang-cabang palpebra lateral dan medialnya. Anastomosis antara arteri palpebralis lateral dan medial membentuk arcade tarsal yang terletak di dalam jaringan areolar submuskular. Drainase vena palpebra mengalir ke dalam vena oftalmika.
Pembuluh limfe dari segmen lateral palpebra berjalan ke dalam nodus preaurikuler dan parotis. Pembuluh limfe dari sisi medial palpebra mencurahkan isinya ke dalam limfonodus submandibula.
IV ETIOLOGI10
• Idiopatik
• Blefaritis kronik
Margo palpebra meradang, menebal, berkrusta, erythem dengan secret ringan dan telangiektasis pembuluh darah
• Sikatriks
Dapat diakibatkan oleh luka palpebra oleh trauma, pembedahan, penyakit ocular cicatricial pemphigoid , trakoma, dan lainnya.
V GAMBARAN KLINIK
Posisi tepi palpebra dapat normal, atau jika tidak dapat dihubungkan dengan entropion. Bulu mata yang melengkung ke dalam. Pasien mengeluhkan sensasi benda asing dan iritasi permukaan bola mata kronik. Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, keluarnya cairan mucus, dan reflex epifora merupakan gambaran yang sering ditemukan. 4,
Trikiasis pada silia superior Trikiasis pada silia inferior
VI PENATALAKSANAAN
Jika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, epilasi mekanik dapat menangani sementara. Pertumbuhan baru biasanya dalam tiga hingga empat minggu. Penanganan permanen merusak folikel bulu mata yang terlibat. Hal ini dilakukan dengan eksisi langsung, elektrolisis, atau radiosurgery. 12
Jika melibatkan area tepi palpebra yang lebih luas, cryosurgery lebih efektif dan kurang merusak palpebra. Ablasi laser dari folikel bulu mata juga dilaporkan bermanfaat. Pada kebanyakan kasus, penatalaksanan ulang penting selama beberapa sesi untuk mengeliminasi seluruh bulu mata yang terlibat. Jika entropion ditemukan, tepi palpebra sebaiknya dikoreksi sebagai tambahan untuk menghilangkan bulu mata yang terlibat.12
VII DIAGNOSIS BANDING
Trikiasis dapat didiagnosis banding dengan entropion. Entropion adalah pelipatan kelopak mata ke arah dalam yang dapat disebabkan oleh involusi (spastic, ketuaan), sikatrik, atau congenital. Gangguan ini selalu mengenai kelopak mata bawah dan merupakan akibat gabungan kelumpuhan otot-otot retractor kelopak mata , mikrasi ke atas muskulus orbikularis preseptal, dan melipatnya tarsus ke atas. 4
VII KESIMPULAN
Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola mata. Trikiasis biasanya akibat inflamasi atau parut pada palpebra setelah operasi palpebra, trauma, kalasion, atau blefaris berat. Trikiasis sering dikaitkan dengan penyakit sikatriks kronik seperti pemphigoid ocular, trakoma, dan sindrom Steven Johnson. Pasien mengeluhkan sensasi benda asing dan iritasi permukaan bola mata kronik. Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, keluarnya cairan mucus, dan reflex epifora merupakan gambaran yang sering ditemukan.
Penanganan trikiasis dapat berupa epilasi, eksisi langsung, elektrolisis, atau radiosurgery. Jika entropion ditemukan, tepi palpebra sebaiknya dikoreksi sebagai tambahan untuk menghilangkan bulu mata yang terlibat.
Dikutip dari kepustakaan 11
c. Jaringan areolar
Jaringan areolar submuskular yang terdapat di bawah m. orbicularis oculi berhubungan dengan lapisan supaponeurotik dari kulit kepala.
d. Tarsus
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapisan jaringan fibrosa padat yang bersama sedikit jaringan elastic disebut tarsus superior dan inferior. Sudut lateral dan medial dan juluran tarsus tertambat pada tepian orbita oleh ligament palpebra lateralis dan medialis. Tarsus superior dan inferior juga tertambat oleh fascia tipis dan padat pada tepiam atas dan bawah orbita. Fascia tipis ini membentuk septum orbita.
e. Konjungtiva palpebrae
Bagian posterior palpebrae dilapisis selapis membrane mukosa yang disebut konjunctiva palpebra, yang melekat erat di tarsus.
Margo palpebra
Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm, dan lebar 2 mm. ia dipisahkan oleh garis kelabu menjadi tepian anterior dan posterior.
a. Tepian anterior
Bulu mata
Bulu mata muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur. Bulu mata atas lebih banyak dan lebih panjang dari yang di bawah dan melengkung ke atas, bulu mata yang di bawah melengkung ke bawah.
Glandula Zeis
Ini adalah modifikasi dari kelenjar sebasea kecil yang bermuara pada folikel rambut pada dasar bulu mata.
Glandula Moll
Ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata.
b. Tepian posterior
Tepian palpebra superior berhubungan dengan bola mata dan sepanjang tepian ini terpapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi (glandula Meibom)
c. Punctum lacrimalis
Pada ujung medial dari tepian posterior palpebra terdapat elevasi kecil dengan lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra superior dan inferior. Punctum ini berfungsi menghantar air mata kebawah melalui kanalikulus terkait ke sakkus lakrimalis.
Fissura palpebra
Fissura palpebra adalah ruang elips di antar kedua palpebra yang dibuka.fissura ini berakhir pada kantus medialis dan lateralis. Kantus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam. Kantus medialis lebih elliptic dari kantus lateralis dan mengelilingi lacuna lakrimalis.
Septum orbitale
Septum orbital adalah fascia di belakang bagian muskulus orbicularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra dan orbita. Septum orbitale superior menyatu dengan tendon dari levator palpebra superior dan tarsus superior, septum orbitale inferior menyatu dengan tarsus inferior.
Retraktor Palpebra
Di palpebra superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra superior yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari m. Muller.
Di palpebra inferior, retractor utama adalah m. rectus inferior yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus m. obliquus inferior.
Persarafan sensoris
Persarafan sensoris dari palpebra berasal dari cabang pertama dan kedua trigeminus. Nervus lakrimalis, supraorbitalis,supratroklearis, infratroklearis dan nasalis eksterna adalah cabang dari divisi oftalmika nervus trigeminus. Nervus infraorbitalis, zygomaticofacialis , dan zygomaticotemporalis merupakan cabang dari divisi maksilaris nervus trigeminus.
Pembuluh darah dan limfe
Palpebra diperdarahi oleh arteri lakrimalis dan oftalmika melalui cabang-cabang palpebra lateral dan medialnya. Anastomosis antara arteri palpebralis lateral dan medial membentuk arcade tarsal yang terletak di dalam jaringan areolar submuskular. Drainase vena palpebra mengalir ke dalam vena oftalmika.
Pembuluh limfe dari segmen lateral palpebra berjalan ke dalam nodus preaurikuler dan parotis. Pembuluh limfe dari sisi medial palpebra mencurahkan isinya ke dalam limfonodus submandibula.
IV ETIOLOGI10
• Idiopatik
• Blefaritis kronik
Margo palpebra meradang, menebal, berkrusta, erythem dengan secret ringan dan telangiektasis pembuluh darah
• Sikatriks
Dapat diakibatkan oleh luka palpebra oleh trauma, pembedahan, penyakit ocular cicatricial pemphigoid , trakoma, dan lainnya.
V GAMBARAN KLINIK
Posisi tepi palpebra dapat normal, atau jika tidak dapat dihubungkan dengan entropion. Bulu mata yang melengkung ke dalam. Pasien mengeluhkan sensasi benda asing dan iritasi permukaan bola mata kronik. Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, keluarnya cairan mucus, dan reflex epifora merupakan gambaran yang sering ditemukan. 4,
Trikiasis pada silia superior Trikiasis pada silia inferior
VI PENATALAKSANAAN
Jika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, epilasi mekanik dapat menangani sementara. Pertumbuhan baru biasanya dalam tiga hingga empat minggu. Penanganan permanen merusak folikel bulu mata yang terlibat. Hal ini dilakukan dengan eksisi langsung, elektrolisis, atau radiosurgery. 12
Jika melibatkan area tepi palpebra yang lebih luas, cryosurgery lebih efektif dan kurang merusak palpebra. Ablasi laser dari folikel bulu mata juga dilaporkan bermanfaat. Pada kebanyakan kasus, penatalaksanan ulang penting selama beberapa sesi untuk mengeliminasi seluruh bulu mata yang terlibat. Jika entropion ditemukan, tepi palpebra sebaiknya dikoreksi sebagai tambahan untuk menghilangkan bulu mata yang terlibat.12
VII DIAGNOSIS BANDING
Trikiasis dapat didiagnosis banding dengan entropion. Entropion adalah pelipatan kelopak mata ke arah dalam yang dapat disebabkan oleh involusi (spastic, ketuaan), sikatrik, atau congenital. Gangguan ini selalu mengenai kelopak mata bawah dan merupakan akibat gabungan kelumpuhan otot-otot retractor kelopak mata , mikrasi ke atas muskulus orbikularis preseptal, dan melipatnya tarsus ke atas. 4
VII KESIMPULAN
Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola mata. Trikiasis biasanya akibat inflamasi atau parut pada palpebra setelah operasi palpebra, trauma, kalasion, atau blefaris berat. Trikiasis sering dikaitkan dengan penyakit sikatriks kronik seperti pemphigoid ocular, trakoma, dan sindrom Steven Johnson. Pasien mengeluhkan sensasi benda asing dan iritasi permukaan bola mata kronik. Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, keluarnya cairan mucus, dan reflex epifora merupakan gambaran yang sering ditemukan.
Penanganan trikiasis dapat berupa epilasi, eksisi langsung, elektrolisis, atau radiosurgery. Jika entropion ditemukan, tepi palpebra sebaiknya dikoreksi sebagai tambahan untuk menghilangkan bulu mata yang terlibat.
[get this widget]