Wednesday, January 14, 2009

Pathology : Review



Akhirnya selesai juga nonton film pathology. Awalnya baca reviewnya di sinovia edisi bulan lalu. Berhubung temanya berkaitan dengan dunia kedokteran, jadinya tertarik untuk nonton juga.
Ceritanya mengenai seorang dokter bernama dr Ted Gray yang mengikuti program patologi. Karena pinter dan kemampuannya, dengan cepat dr Grey diajak oleh sekelompok residen patologi yang dipimpin oleh dr Jake Gallo dalam sebuah game.
Gamenya bukan sembarang game. Tiap anggotanya melakukan pembunuhan, kemudian dokter yang lain akan berusaha mencari tahu bagaimana orang tersebut dibunuh. Selain itu, dr grey terlibat kencan dengan rekannya dalam kelompok tersebut. Keadaan berubah saat tunangannya tinggal bersama dengan dia. Sangat sulit untuk keluar dari kelompok tersebut, hingga akhirnya dr Grey melakukan intrik pembunuhan terhadap dokter-dokter lain yang ikut dalam game. Dr. Jake berhasil lolos dan membunuh tunangan dr Grey dan menyekap dr Grey. Untungnya, ada dr Stravinsky yang membantu dr Grey dan akhirnya membunuh dr Jake Gallo dengan cara yang sama dengan cara dia membunuh tunangan dr Grey. agak ribet memang nyeritainnya, tapi film ini tidak seribet itu kok.
Cerita film ini cukup seru, cara-cara pembunuhan dengan zat-zat kimia berbahaya diperlihatkan dalam film ini. Selain itu, bagi yang awam soal kedokteran, gak bakal susah. Soalnya, bahasanya gak ribet.
Film ini dibintangi oleh Milo Ventimiglia, Michael Weston, Lauren Lee Smith dan Alyssa Milano dengan durasi sekitar 1 :15 :00. Lumayan pendek untuk alur yang bolak-balik namun menarik. Diproduksi oleh MGM pictures.
Sayangnya, film ini terlalu banyak bumbu seksnya. Jadi tidak cocok untuk anak under 17 yo atau yang belum dewasa. Over all, ceritanya sangat memukau. Buat film ini gue kasih cukup dua jempol aja.
Orang berkata bahwa patologi adalah jendela menuju Tuhan. Sebagai dokter, mereka dapat melihat ketidakwajaran dan keanehan pada mayat karena semua yang tidak alami … melalui kejahatan ….karena racun….karena kegilaan…untuk menentukan penyebab kematian. Hasilnya , mereka ahli dalam mengenali tanda-tanda bagaimana “bermain” dan terbaik membuka semua tanda-tanda pembunuhan, meskipun tidak terdeteksi.







[get this widget]

No comments: