Monday, November 3, 2008

Taizѐ

Taizѐ merupakan sebuah daerah kecil di Perancis, namun dari sinilah ajakan damai melalui keheningan diciptakan. Tidak perlu ada perundingan, tanpa senjata, tanpa kekerasan, yang ada hanyalah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui doa dan nyanyian.
Taizѐ diperkenalkan oleh seorang Bruder bernama Roger yang menerima suatu panggilan untuk memulai sebuah komunitas di mana rekonsiliasi (rujuk kembali) di antara umat Kristiani dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah komunitas di mana "kebaikan hati akan merupakan suatu hal untuk dilakukan, dan di mana cinta kasih akan merupakan jantung hati dari segalanya".




Selama retret hening yang panjang di musim dingin pada tahun 1952-1953, Bruder Roger menulis "Peraturan Taizé" yang menungkapkan "hal-hal yang diperlukan untuk hidup berkomunitas". Dengan pergi ke sumber akan kepercayaan dalam Tuhan, mereka membuat sebuah ziarah batin yang menyemangati mereka untuk membangun relasi akan kepercayaan di antara umat manusia.
Komunitas Taizé terdiri lebih dari seratus orang bruder, Katolik dan dari berbagai latar belakang Protestan, berasal lebih dari dua puluh lima kebangsaan. Keberadaan komunitas ada di dalam dirinya sendiri sebagai tanda perdamaian di antara umat Kristen yang terpisah-pisah dan kebangsaan yang terpisah-pisah. Hari ini, di seluruh dunia nama Taizé melecutkan perdamaian, rujuk kembali, persatuan dan penantian yang bernyala-nyala akan musim semi Gereja: "Ketika Gereja mendengarkan, menyembuhkan, pendamaikan, maka ia menjadi Gereja yang bersinar: sebuah pantulan cinta yang bening bagaikan kristal." (Bruder Roger).
Saat singgah di Taize, alm Sri Paus Yohanes Paulus II berkata “Seseorang yang melewati Taizé seperti seseorang yang lewat mendekati sebuah sumber mata air.Penggembara itu berhenti sejenak, melepaskan dahaganya dan kemudian melanjutkan perjalanannya.”

“(…) Sama seperti Anda sekalian, peziarah dan kawan-kawan dari Komunitas, Sri Paus hanya singgahsebentar. Namun ketika seseorang singgah ke Taizé ini bisa diibaratkan seperti eseorang yang singgahke satu sumber mata air. Para musafir berhenti, menghilangkan dahaganya kemudian meneruskan perjalanannya. Seperti yang Anda sekalian ketahui, para bruder, tidak ingin menahan Anda di sini. Melalui doa dan keheningan, mereka ingin memampukan kalian untuk mereguk air kehidupan yangdijanjikan Kristus, mengenal sukacita-Nya, melihat kehadiran-Nya, menanggapi panggilan-Nya dan kemudian beranjak kembali untuk pergi menjadi saksi dari kasih-Nya serta untuk melayani sesama yang ada di paroki-paroki kalian, sekolah, universitas dan di segala tempat di mana Anda bekerja .
Hari ini, di segala Gereja, Komunitas-komunitas Kristen dan bahkan di antara para pemimpin
negara-negara di dunia, Komunitas Taizé di kenal karena kepercayaan yang senantiasa penuh dengan harapan kepada para kaum muda. Keinginan untuk berbagi kepercayaan dan pengharapan inilah yangmenjadi alasan utama saya datang pagi ini.
Kaum muda yang terkasih, untuk mengabarkan kepada dunia berita sukacita Injil, Gereja memerlukan semangat muda dan kemurahan hati kalian. Kalian tahu bahwa mungkin saja ada di antara para orang tua kalian, setelah melalui perjalanan kehidupan dan cobaan yang begitu sulit, jatuh ke dalam jerat ketakutan dan kelesuan serta melemahnya dinamisme, tanda dari setiap panggilan kristiani. Hal ini bisa juga dikarenakan lembaga-lembaga yang karena rutinitas atau segala bentuk kekurangan dari anggotanya, tidak cukup mampu untuk untuk melayankan pesan Injil. Karena inilah Gerejamembutuhkan kesaksian akan harapan dan tekad kalian agar dapat memenuhi pelayanan misinya secara lebih baik.
Jangan merasa puas hanya dengan mengkritik secara pasif atau hanya dengan menunggu agar
seseorang atau suatu lembaga menjadi lebih baik. Pergilah ke paroki-paroki, organisasi- organisasi pelajar, gerakan-gerakan dan komunitas-komunitas yang beragam dan dengan sabar bawalah ke sana segenap tenaga dan talenta yang telah kalian terima. Bawalah kepercayaan dan dukunglah para pelayan Gereja; mereka adalah para pelayan kalian dalam nama Yesus dan untuk itulah kalian memerlukan mereka. Gereja membutuhkan kehadiran dan keikutsertaan kalian. Jika kalian tetap berada di dalam Geraja maka tentu saja kalian akan mengalami masa-masa yang mengecewakan lantaran adanya perpecahan, ketegangan dan perasaan bersalah dari anggotanya; namun kalian akan menerima dari Kristus, yang adalah Kepala, Sabda Kebenaran, kehidupan-Nya dan hembusan kasih yang akan memampukan kalian untuk mengasihi-Nya dengan setia serta menjadikan hidup kalian bermakna dengan mempersembahkannya sebagai karunia sukacita bagi sesama. (…)”
Dikutip dari http://www.taize.fr
http://uploads.bizhat.com/signup.php?ref=attonk
http://klikrupiah.com/register.php?r=attonk

No comments: