Monday, October 27, 2008

Toraja : Tanah Para Raja yang mungkin sudah terlupakan

Di antara sekian banyak arti toraja, saya menyukai artinya sebagai tanah para raja. Bukan apa-apa, hanya sebuah ketertarikan terhadap sejarah dan legenda yang membumi di Toraja. Kalau dicerita bakal panjang. Di postingan ini, lebih ingin membahas oleh-oleh dari Toraja setelah sekitar 11/2 bulan mengasingkan diri dari dunia koas di Toraja.
Selama ini, Toraja dikenal sebagai daerah pariwisata Indonesia kedua setelah Pulau Bali. Perbedaannya mungkin, bahwa di Toraja gak ada lautnya. Toraja lebih dikenal sebagai daerah budaya yang unik terutama upacara kedukaan yang lebih dikenal sebagai Rambu Solo’. Selain itu, banyak objek-objek wisata yang dapat dikunjungi saat berkunjung ke Toraja. Satu hal paling membanggakan saya sebagai anak Toraja adalah toleransi antar umat beragama yang ada di Toraja. Beberapa gambar menarik yang terekam saat mengunjungi Toraja ada di bawah ini.


Beberapa hal yang mungkin menghambat pariwisata di Toraja adalah kesulitan untuk menjangkau lokasi yang sekitar 7 – 8 jam perjalanan dengan bus dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Namun saat ini, setahu saya sudah ada jalur udara melalui bandara Hasanuddin menuju bandara Pongtiku yang menurut infomasi sekitar 1 jam perjalanan dari Makassar.
Banyak potensi di Tana Toraja yang dapat dikembangkan , sayangnya mungkin sudah terlupakan karena tidak diperhatikan dan di sisi lain perkembangan daerah lain yang lebih pesat dibandingkan dengan Tana Toraja.
Gambaran di atas hanya secuil kisah tentang Toraja. Akan lebih indah bila anda menyaksikan dan mengabadikannya sendiri.

http://uploads.bizhat.com/signup.php?ref=attonk
http://klikrupiah.com/register.php?r=attonk

No comments: