Sudah seminggu sejak kepulanganku dari Toraja, seharusnya sudah bisa beradaptasi dengan cuaca makassar yang memang panas. Dibandingkan dengan kampungku Toraja tepatnya Makale, cuaca benar-benar berbeda. Meskipun saat di Toraja, hujan gak datang-datang tapi semilir angin yang sepoi-sepoi ditambah matahari yang terhalang awan + banyak pohon-pohon membuat keadaan terasa nyaman, beda banget dengan makassar saat ini, mau kemana-mana malasnya minta ampun. Makassar kayaknya benar-benar panas , agak berbeda dengan Makassar yang kutinggalkan 2 bulan yang lalu.
Memang menurut berita di TV, saat ini matahari lagi tepat-tepatnya berada di atas Indonesia. Surabaya aja katanya sudah mencapai suhu tertinggi sejak beberapa tahun terakhir. Makassar gak tahu bagaimana data-datanya tapi pastinya gak beda-beda amat dengan surabaya.
Mestinya sich, Makassar bakal lebih bersahabat dengan cuaca seandainya Makassar belum dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi yang menghabiskan lahan untuk menanam pohon ditambah lagi dengan kendaraan-kendaraan yang sudah sedemikian banyaknya di Makassar, benar-benar membuat kota Makassar gak beda jauh dengan panci atau dispenser yang sudah panas siap untuk membuat secangkir kopi atau teh.
Bagusnya sich, kita-kita terutama yang tinggal di kota Makassar mulai memperhatikan keadaan kota dengan cara yang simple-simple aja seperti mulai menanam pohon, gak usah menggunakan kendaraan pribadi kalo cuma sendiri atau apalah yang penting membantu mendinginkan makassar.
http://uploads.bizhat.com/signup.php?ref=attonk
http://klikrupiah.com/register.php?r=attonk
No comments:
Post a Comment