Dalam sebuah pertemuan , penuh dengan perdebatan, ada dua orang yang bertanya. Seorang bertanya apa arti keluarga dan seorang lagi bertanya apa arti organisasi dengan penekanan pada kalimat silakan buka kamus dan cari tahu artinya.
Dari kamus bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 yang saya temukan dalam bentuk pdf dijelaskan bahwa : ( Bila tidak percaya boleh dibuka dan dicari sendiri)
keluarga n 1 ibu bapak dng anak-anaknya;
seisi rumah; anak bini: ia pindah ke
Bandung bersama -- nya; 2 (kaum -- )
sanak saudara; kaum kerabat: ia sering
berkunjung ke Malaysia krn banyak --
nya tinggal di sana;
organisasi n susunan atau kesatuan dr berbagai-
bagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yg teratur: -- kaum
buruh;
Dari pemahaman di atas, feel yang ada dalam keluarga dan organisasi memiliki persamaan dan perbedaan. Meskipun saat ini begitu banyak cerita tentang kekejaman orang tua atau kedurhakaan sang anak, tetap dalam keluarga pada umumnya, keluarga adalah tempat untuk kembali. Saat seseorang tidak memiliki tempat di luar sana, maka tempat yang akan teringat adalah keluarga. Mengingatkan saya tentang cerita Anak yang Hilang dalam kitab suci. Saat ia tidak mengalami penderitaan yang luar biasa di suatu negeri yang jauh, ia mengingat akan keluarganya dan memutuskan kembali. Sang ayah menerima dia dengan sukacita meskipun anaknya telah memboroskan harta miliknya. Tentu saja keluarga harus dikelola dengan baik hingga tak perlu ada pertengkaran, kesenjangan dan hal-hal negative lain yang tidaklah akan sekaku dengan sebuah organisasi formal miliki.
Sebuah organisasi memiliki aturan yang baku, mungkin bernama PDO –peraturan dasar organisasi- , mungkin pula AD/ART – anggaran dasar/anggaran rumah tangga-, atau istilah lain yang memiliki arti yang hampir-hampir sama. Semuanya mengikat setiap anggotanya. Keluarga pun memiliki aturannya sendiri, meski tanpa tertulis tapi tetap ada aturan lisan yang menjadi arah dasar keluarga yang bersifat dinamis dalam pelaksanaannya. Adalah sesuatu yang indah saat sebuah keluarga dapat diorganisasikan dengan baik dan dalam sebuah organisasi seseorang menikmatinya seperti keluarga.
Dari kamus bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 yang saya temukan dalam bentuk pdf dijelaskan bahwa : ( Bila tidak percaya boleh dibuka dan dicari sendiri)
keluarga n 1 ibu bapak dng anak-anaknya;
seisi rumah; anak bini: ia pindah ke
Bandung bersama -- nya; 2 (kaum -- )
sanak saudara; kaum kerabat: ia sering
berkunjung ke Malaysia krn banyak --
nya tinggal di sana;
organisasi n susunan atau kesatuan dr berbagai-
bagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yg teratur: -- kaum
buruh;
Dari pemahaman di atas, feel yang ada dalam keluarga dan organisasi memiliki persamaan dan perbedaan. Meskipun saat ini begitu banyak cerita tentang kekejaman orang tua atau kedurhakaan sang anak, tetap dalam keluarga pada umumnya, keluarga adalah tempat untuk kembali. Saat seseorang tidak memiliki tempat di luar sana, maka tempat yang akan teringat adalah keluarga. Mengingatkan saya tentang cerita Anak yang Hilang dalam kitab suci. Saat ia tidak mengalami penderitaan yang luar biasa di suatu negeri yang jauh, ia mengingat akan keluarganya dan memutuskan kembali. Sang ayah menerima dia dengan sukacita meskipun anaknya telah memboroskan harta miliknya. Tentu saja keluarga harus dikelola dengan baik hingga tak perlu ada pertengkaran, kesenjangan dan hal-hal negative lain yang tidaklah akan sekaku dengan sebuah organisasi formal miliki.
Sebuah organisasi memiliki aturan yang baku, mungkin bernama PDO –peraturan dasar organisasi- , mungkin pula AD/ART – anggaran dasar/anggaran rumah tangga-, atau istilah lain yang memiliki arti yang hampir-hampir sama. Semuanya mengikat setiap anggotanya. Keluarga pun memiliki aturannya sendiri, meski tanpa tertulis tapi tetap ada aturan lisan yang menjadi arah dasar keluarga yang bersifat dinamis dalam pelaksanaannya. Adalah sesuatu yang indah saat sebuah keluarga dapat diorganisasikan dengan baik dan dalam sebuah organisasi seseorang menikmatinya seperti keluarga.
Nb : tulisan ini didedikasikan untuk "keluarga"ku yang sedang berseteru
No comments:
Post a Comment