Recommended buat para calon pemimpin. Entah untuk skala kecil maupun besar cobalah baca dan nikmati kisah ini :
Suatu hari ada seorang pedagang berjalan bersama kudanya pulang dari pasar. Barang dagangan dimuat oleh kuda jantan itu. Barang-barang itu akan dijual kembali di desa, tempat pedagang itu tinggal
Di tengah jalan, di daerah yang sepi dan jauh dari desa-desa lain, tampaklah dari kejauhan segerombolan perampok bergerak maju mendekatinya. Melihat pertanda yang membahayakan itu, dengan gugup pedagang itu berkata kepada kudanya, “Ayo, kita lari ke desa yang paling dekat di depan kita. Jika tidak, perampok-perampok itu akan menyiksa kita dan menjarah barang dagangan kita.”
Kuda itu tidak mempedulikan kata-kata tuannya. Tetapi kemudian ia menjawab, “Maafkanlah hambamu ini, tuan. Mengapa kita harus lari tunggang langgang menjauhi perampok-perampok itu?”
Pedagang itu semakin panik. Lantas ia berkata dengan nada keras, “Ah, kamu tolol. Jika kita tidak lari, kita pasti akan ditangkap oleh perampok-perampok itu. Aku akan mereka lukai dan barang dagangan kita akan dirampas. Sedangkan kamu sendiri akan mereka bawa.”
Kuda itu malah berhenti. Ia sulit sekali ditarik oleh pedagang itu. Kemudian ia berkata, “Jadi masalahnya hanya soal ganti tuan? Selama bebannya masih sama dan harus hamba pikul di punggung hamba, tak soal bagi hamba siapa orang yang menjadi tuan hamba."
Pemilik kuda itu tertegun sejenak lantas mulai lari menjauhi para perampok. Sementara kuda itu berlari di belakangnya dengan santai.
Begitu banyak pemimpin sudah yang kita miliki dalam hidup kita. Ada pemimpin pemerintah dari ketua RT hingga presiden. Ada juga para pemimpin kelompok-kelompok tertentu yang juga silih berganti memangku jabatan. Pertanyaannya, apakah para pemimpin itu sungguh-sungguh membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat atau para anggotanya?
Suatu hari ada seorang pedagang berjalan bersama kudanya pulang dari pasar. Barang dagangan dimuat oleh kuda jantan itu. Barang-barang itu akan dijual kembali di desa, tempat pedagang itu tinggal
Di tengah jalan, di daerah yang sepi dan jauh dari desa-desa lain, tampaklah dari kejauhan segerombolan perampok bergerak maju mendekatinya. Melihat pertanda yang membahayakan itu, dengan gugup pedagang itu berkata kepada kudanya, “Ayo, kita lari ke desa yang paling dekat di depan kita. Jika tidak, perampok-perampok itu akan menyiksa kita dan menjarah barang dagangan kita.”
Kuda itu tidak mempedulikan kata-kata tuannya. Tetapi kemudian ia menjawab, “Maafkanlah hambamu ini, tuan. Mengapa kita harus lari tunggang langgang menjauhi perampok-perampok itu?”
Pedagang itu semakin panik. Lantas ia berkata dengan nada keras, “Ah, kamu tolol. Jika kita tidak lari, kita pasti akan ditangkap oleh perampok-perampok itu. Aku akan mereka lukai dan barang dagangan kita akan dirampas. Sedangkan kamu sendiri akan mereka bawa.”
Kuda itu malah berhenti. Ia sulit sekali ditarik oleh pedagang itu. Kemudian ia berkata, “Jadi masalahnya hanya soal ganti tuan? Selama bebannya masih sama dan harus hamba pikul di punggung hamba, tak soal bagi hamba siapa orang yang menjadi tuan hamba."
Pemilik kuda itu tertegun sejenak lantas mulai lari menjauhi para perampok. Sementara kuda itu berlari di belakangnya dengan santai.
Begitu banyak pemimpin sudah yang kita miliki dalam hidup kita. Ada pemimpin pemerintah dari ketua RT hingga presiden. Ada juga para pemimpin kelompok-kelompok tertentu yang juga silih berganti memangku jabatan. Pertanyaannya, apakah para pemimpin itu sungguh-sungguh membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat atau para anggotanya?
No comments:
Post a Comment