Sunday, November 14, 2010

Review : A Beautiful Mind

Film ini berkisah tentang seorang ahli Matematika peraih Nobel bernama John Nash. Plotnya diawali dari kisah awal saat John masuk pascasarjana di Princeton bulan September 1947. Di asrama , dia untuk pertama kalinya ia melihat George Herman, bayangan yang kemudian menjadi temannya. Ia tertarik untuk mempelajari tentang dinamika penggerak. Meski awalnya diacuhkan , ia akhirnya diterima di laboratorium Wheeler.

Di laboratorium Wheeler, John bertemu dengan halusinasi keduanya, seorang mata-mata bernama. Ketertarikannya terhadap hubungan angka-angka membuatnya mampu memecahkan sandi rumit militer Rusia di Pentagon. Ia bertemu dengan seorang pelukis yang ikut dalam mata kuliahnya, yang kemudian menjadi istrinya bernama Alicia Larde.

Halusinasinya semakin kuat, ia merasa menjadi seorang mata-mata yang mendapat tugas untuk mencari sandi-sandi yang dititipkan oleh mata-mata rusia melalui artikel-artikel di majalah. Mengirimkannya dalam sebuah kotak pos di sebuah rumah kosong. Ia merasa dikejar-kejar oleh mata-mata Rusia.


Pada akhirnya , ia mengetahui bahwa semua itu hanya ada dalam angan dan pikirannya. Saat ia melihat bahwa temannya George Herman, dan William tak pernah menjadi tua berkat bantuan seorang psikiater , dr. Rosen.


Ia mengundurkan diri dari Wheeler dan mengajar di Princeton tempatnya kuliah. Berkat usaha-usahanya, ia mendapatkan hadiah Nobel tahun 1994. Meski tak mampu melenyapkan, bayangan halusinasinya, ia mengindahkan mereka.


Film yang dirilis tahun 2002 ini ,disutradarai oleh Ron Howard berdasarkan sebuah buku yang ditulis oleh Silvia Nasar dibintangi oleh sejumlah actor terkenal seperti Russel Crowe sebagai John Nash, Ed Harris , Jennifer Connely, dll. Film ini memperlihatkan sisi Skizofrenia Paranoid dari perspektif pasien. Bahwa apa yang ada dalam pikirannya ,benar-benar nyata dalam penglihatan dan pendengarannya. Sama halnya dengan hal-hal lain yang benar-benar nyata.



No comments: